“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiannya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air..” -Hasan al Banna-



Dosen juga manusia...

Beberapa waktu yang lalu, saat kuliah Ustadz Jasiman, kami dikejutkan dengan penampilan ustadz saat itu. Bagaimana tidak, sewaktu beliau masuk kelas, ada kondisi yang tidak biasa. Kalau biasanya mahasiswa masuk nggak pake sepatu, kali ini dosennya nggak pake sepatu. Weleh...
Sebelum berangkat mengajar, beliau mengantar anaknya yang sekolah di salah satu pesantren di Semarang. Dan saat perjalanan pulang beliau kehujanan. Terpaksa, daripada nggak nyaman di kaki, mending nggak pake sepatu sekalian. Hehe...
Gantian giliran Ustadz ya...






Labels:


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 09:38, ,




Jadi kenek

Udah lama nggak naik bus kota, akhirnya beberapa waktu yang lalu ketika pergi ke tempat nenek, saya berkesempatan naik bus kota. Wuiih.. jadi ingat masa-masa SMA, dimana saya menjadi pelanggan setia bus kota. Bahkan, saya sering merangkap posisi, jadi penumpang sekaligus jadi keneknya.
Berikut skrinsyut-nya...




















Tarikk maang....

















Labels: ,


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 16:08, ,




FPI dan Politisasi Agama

Sudah beberapa hari ini (dalam tiga bulan terakhir), media begitu diramaikan dengan adanya kasus FPI vs AKKBB. Berawal dari aksi (yang katanya) peringatan hari lahir Pancasila AKKBB dan aksi menolak Ahmadiyah FPI, yang berujung dengan bentrok fisik antar-kedua elemen tersebut. Aktivis AKKBB mengklaim bahwa mereka adalah komunitas muslim cinta damai, begitu pula FPI yang sangat aktif dalam pembersihan aktivitas kemaksiatan.

Jalur hukum pun sekarang sedang berlangsung akibat dari adanya tragedi tersebut, yang menurut banyak kalangan terkesan berat sebelah. Untuk kesekian kalinya pula, sang maestro FPI, Habib Rizieq, kembali dihadapkan ke meja hijau karena dalam tragedi tersebut, FPI berada pada posisi yang (diper)salah(kan). Adapun hal yang cukup menarik disini adalah, masuknya Gus Dur sebagai pihak pemberi restu aksi dan aktivitas AKKBB. Tak ayal, dalam kasus ini kembali mendudukkan Gus Dur dan Habib Rizieq sebagai tokoh utama. Seperti kita tahu, Gus Dur adalah tokoh NU kharismatik yang saat lebih terkesan menggunakan darah birunya dalam kekuasaan politik Nahdliyin. Pengikut Gus Dur pun diklaim adalah pengikut fanatik, alias apa yang diperintah Gus Dur, itulah sabda pandhita ratu. Mau tidak mau harus dijalankan. Gus Dur yang semasa Orde Baru terkenal sebagai aktivis Islam yang humanis, akhirnya saat ini terasa seperti kehilangan arah perjuangannya. Seringkali komentar-komentarnya terlalu prematur, dan menimbulkan mispersepsi. Seringkali pula, sang tokoh kontroversial ini juga membuat masyarakat terbahak-bahak dengan manuver-manuver jenakanya. Beberapa waktu yang lalu, beliau adalah satu-satunya tokoh Islam yang dianugerahi kehormatan dari organisasi Yahudi. Sebuah hal yang fenomenal, disaat Yahudi melalui tangan Israel membantai umat muslim Palestina, namun ada tokoh Islam yang sangat bangga mendapatkan penghargaan dari perusak peradaban tersebut. Saat ini Gus Dur sangat identik dengan salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia. Selain kekuatan politik struktural, juga kekuatan politik kultural kyai-santri yang sangat kental di lingkungan Nahdliyin. Menariknya, kedua kekuatan tersebut saat ini berada dalam situasi yang kurang menguntungkan. Gus Dur didepak (yang oleh banyak kalangan disebut anak ideologi) Muhaimin Iskandar. Begitu pula sayap kultural, Hasyim Muzadi cs juga seringkali menentang arus seniornya tersebut. Walaupun begitu, sang fenomenal tadi masih PeDe dengan berkantor di PBNU dan memegang erat markas PKB di Kalibata. Walaupun begitu, Gus Dur masih saja Gus Dur. Beliau masih sering memanfaatkan elemen kedua kekuatan tersebut untuk mengokohkan tahtanya. Tak kalah penting pula, kedua kekuatan tersebut sangat identik dengan gerakan Islam, baik gerakan sosial-kultural maupun politik.
FPI, sebuah basis massa aktivis Islam yang tersebar luas di penjuru tanah air. Organisasi ini mulai diakui eksistensinya pasca-konflik Poso dan Ambon. Selain itu pula, organisasi ini juga mencuat dengan gerakan pembasmian kemaksiata yang sungguh sangat merajalela di negeri ini. Habib Rizieq adalah seorang tokoh yang sangat dikagumi oleh pendukungnya, khususnya aktivis FPI, dan umumnya umat Islam yang setuju jika kemaksiatan diberantas. Namun, tak jarang gerakannya tersebut membuat pemerintah was-was, polisi pun sebagai aparat keamanan juga sering berpikir ulang terkait dengan kebijakannya dalam menyikapi aktivitas FPI. Dalam berbagai kesempatan, FPI selalu berada di wilayah yang tegas terkait dengan permasalahan umat Islam, sebagai contoh misalnya kasus Ahmadiyah. FPI menuntut dengan tegas agar Ahmadiyah dibubarkan. Sementara bahasa pemerintah, sekali lagi berada di wilayah politis, yaitu tidak bubar tidak pula 'tidak dibubarkan'. Beberapa kali aktivis FPI terlihat turun ke lapangan untuk membubarkan aktivitas Ahmadiyah, yang oleh mayoritas ulama dianggap telah melakukan penistaan Islam. Sampai akhirnya, perjuangan mereka tertarik dalam arus hukum yang juga berbau politik. Mengapa hal itu terjadi? Secara persis saya juga tidak tahu karena tidak termasuk dalam 'pemain' lakon tersebut. Tetapi saya melihat, setidaknya ada beberapa hal yang cukup untuk menjadi perhatian bersama :
  1. Ada upaya yang mencoba untuk menggiring opini umat Islam dengan menyuguhkan konflik antara tokoh Islam saat ini. Kita lihat, bagaimana tokoh sentral AKKBB vs FPI yang tak lain merupakan Habib Rizieq vis a vis Gus Dur. Oleh banyak kalangan, Gus Dur dianggap syaikh, bapak bangsa, dan lain sebagainya, sehingga harus dijadikan panutan. Tapi disisi lain, manuvernya cenderung membingungkan bangsanya sendiri.
  2. Konflik yang terjadi antar-elemen Islam sangat menyulitkan ruang gerak elemen Islam lainnya. dalam berbagai kasus, mereka seolah dibuat susah untuk memberikan statemen atau penilaian atas terjadinya kasus tersebut, sementara masyarakat berharap ada statemen resmi yang dikeluarkan atas kasus tersebut, apakah oleh para negarawan, ulama, maupun tokoh masyarakat lainnya. Disisi lain, kekhawatiran para panutan untuk mengeluarkan statemen tadi dilawan dengan opini media yang cenderung tidak imbang, sehingga terjadilah judge by the press. Masyarakat termakan opini media, para pengambil kebijakan tertekan kepentingan politis, sementara kepentingan politis cenderung identik dengan opini. Lantas, saya menganggap sepertinya kasus hukum Habib tak lain sebagai bentuk pengadilan atas dasar opini saja.
  3. Adanya penangkapan aktivis yang dianggap 'red-line' (baca: radikal) oleh pemerintah, sepertinya tak lepas dari agenda politik, yakni pengamanan Pemilu 2009. Hal ini sangat dimungkinkan (terlebih terhadap pihak yang berkuasa saat ini), jika menjelang Pemilu terjadi kerawanan sosial maupun kerawana keamanan, setidaknya menurut mereka akan menambah beban pikiran mereka, sementara mereka saat ini mulai memusatkan kekuatan dan pikiran untuk kembali memenangkan kekuasaan. Selain mengganggu konsentrasi, pihak-pihak tersebut dikhawatirkan juga akan menjadi rival politik. Sebuah opini yang menurut saya terlalu dini untuk dikeluarkan.
  4. Selain itu, saya juga melihat adanya muatan politis yang mengangkangi wilayah hukum, dimana ada strategi politik yang berada di balik langkah hukum yang saat ini berlangsung atas kasus tersebut. Ada upaya penggembosan kekuatan salah satu elemen, serta ada pula strategi perlawanan ideologi, dimana saat ini masyarakat mulai mengenal adanya ideologi Islam dan ideologi nasionalis yang berkembang didalam kerangka perpolitikan nasional kita.

Labels: , ,


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 21:01, ,




Reset Printer Canon iP1880

Kemarin printer Canon Pixma iP1880 saya ngadat. Lampu indikatornya blinking terus. Selidik punya selidik, ternyata ink arbsorber-nya full, sehingga sang printer ngambek. Sempat panik juga awalnya. Setelah googling kesana-kemari, akhirnya ketemu juga cara ngakalinnya.

Pertama, download software resetter-nya disini. Setelah itu, sambungkan kabel printer ke PC/laptop dalam kondisi printer 'OFF'. Setelah tersambung, tekan dan tahan tombol 'POWER' printer dalam kondisi printer masih mati. Sambil menahan tombol power, sambungkan kabel power printer dengan stop kontak sehingga printer menyala.
Dalam kondisi masih menahan tombol printer, tekan tombol 'RESUME' dua kali. Setelah itu, barulah melepaskan tombol power yang telah membuat jari jadi kesemutan. Hehe...
Kalau semua ritual diatas telah dilalui, barulah jalankan software resetter-nya. Pastikan destination-nya menunjukkan iP1880. Jangan lupa, tandai 'CLEANING' dan 'EEPROM CLEAR'. Setelah itu, klik 'MAIN' dan 'PLATTEN'. Setelah selesai, klik 'TEST PATTERN1'. Selesai dah...
Selamat mencoba.

Labels: , ,


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 07:05, ,




Peristiwa penting di bulan Ramadhan


Beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Ramadhan diantaranya :
1. Turunnya AI Qur’anul Karim
“Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya AI Qur’an…” Begitulah arti firman Allah dalam AI Quran. Sebagian mufassir menjelaskan bahwa yang dimaksud diturunkannya AI Qur’an di bulan ini adalah, turunnya ke langit bumi.


2. Perang Badar Kubro
Inilah perang pertama dalam sejarah Islam. terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 3 H. Perang badar, juga biasa disebut dengan Yaumul Furqon, atau hari pemisahan antara hak dan bathil. Tiga ratusan kaum muslimin dengan persenjataan apa adanya, berhadapan dengan kaum musyrikin yang memiliki persenjataan lengkap, termasuk 900 onta dan 100 ekor kuda. Atas izin Allah, dan berkat keimanan Rasulullah dan para sahabat, kaum muslimin menang gemilang. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Surat AI-Anfal.

3. Perang Tabuk
Perang kaum muslimin melawan pasukan Romawi ini terjadi pada tahun 9 H. Sebagian peristiwanya diabadikan dalam surat At Taubah. latar belakang perang adalah karena terbunuhnya duta Rasulullah saw, Harits bin Umair di tangan Syurahbil bin Amr Al Ghassany, ketika AI Harits membawa surat Rasulullah untuk pemimpin Bashra. Perang Tabuk terjadi saat musim paceklik, tapi di sisi lain buah-buahan sudah mulai masak, sehingga sebagian kaum muslimin harus menghadapi tarikan duniawi yang sangat berat. Rasulullah memobilisasi sendiri perang. Kaum muslimin berlomba lomba menafkahkan hartanya. Kedatangan pasukan Islam di Tabuk temyata memunculkan ketakutan luar biasa di kalangan pasukan Romawi. Mereka lari berpencar dan tidak berani melakukan serangan terhadap kaum muslimin.

4. Pernikahan Rasulullah dengan Saudah
Saudah binti Zam’ah bin Qais adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah setelah wafatnya Khadijah. Dalam kitab sirah disebutkan bahwa Rasulullah menikahi Saudah pada bulan Ramadhan, tahun 10 setelah Rasul diangkat menjadi Nabi. Saudah sendiri wafat di Madinah pada bulan Syawwal tahun 54 H, di akhir kekhalifahan Umar bin Khattab ra.

5. Wafatnya Khalid bin Walid ra, 18 Ramadhan 21 H
Khalid bin Walid, yang digelari Rasulullah dengan Saifullah Maslul (pedang Allah yang terhunus) masuk Islam pada tahun ke 8 Hijrah setelah peristiwa Hudaibiyah. Perang pertama yang diikuti Khalid adalah perang Mu’tah. Dalam perang ini, Khalid melakukan pertempuran luar biasa. la mengambil panji Islam setelah tiga panglima sebelumnya, Zaid, Ja’far dan Abdullah bin Rawahah gugur syahid. Akhirnya Allah membe­rikan kemenangan kepada kaum muslimin. “Aku telah mengikuti ratusan peperangan. Di setiap jengkal tubuhku terdapat bekas pukulan pedang, tombak maupun panah. Tapi ternyata aku mati di atas kasur,” begitu perkataan Khalid menjelang wafatnya. Khalid wafat di zaman pemerintahan khalifah Umar bin Khattab. jenazahnya disholatkan oleh Umar ra.

6. Wafatnya Ali ra, 17 Ramadhan 40 H
Ali bin Abi Thalib, keponakan Rasulullah, anak dari paman Rasulullah. julukan Ali adalah Abul Hasan dan Abu Turab. Ma­suk Islam saat berusia 7 tahun dan terlibat dalam berbagai peristiwa besar di awal-awal sejarah Islam. Kecuali pada peristiwa perang Tabuk, karena Rasulullah saw memerintah­kannya untuk menjaga keluarganya.
Ali termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Menikah dengan puteri Rasulullah, Fathimah az-Zahra. Ali menemui syahidnya pada usia 58 tahun oleh tikaman Abdurrahman bin Muljam di Kufah, pada hari Jum’at, 17 Ramadhan. Jenazahnya dimandikan oleh anaknya Hasan dan Husein, serta Abdullah bin Ja’far.

7. Penaklukan kota Andalusia
Terjadi di bulan Ramadhan 91 H. Dalam sejarah disebutkan, inilah saat pertama pasukan Islam memasuki Andalus, dipimpin oleh Tharif Birbiri yang melanjutkan perjuangan AI Fatih Musa bin Nushair. Dalam penaklukkan Andalus ini juga dikenal pahlawan Islam bemama Thariq bin Ziad. Thariq memperkuat kekuasaan Islam atas Andalus pada tahun 92 H, yang juga terjadi pada bulan Ramadhan.

8. Wafatnya Ibnul Mubarak
Namanya Abu Abdurrahman Abdullah bin Mubarak, tokoh generasi Tabi’in yang terkenal dengan keshalihan dan ilmunya. Abbas bin Mush’ab mengatakan tentang Ibnu Mubarak, “Ibnu Mubarak telah menghimpun ilmu Hadits, Fiqih, Bahasa Arab, keberanian, dan perdagangan.” Imam Ahmad bin Hambal mengatakan bahwa Ibnu Mubarak merupakan orang yang paling semangat di zamannya dalam menuntut ilmu. la menurut Imam Ahmad, pergi ke Yaman, Mesir, Syam, Bashrah dan Kufah. Ibnul Mubarak wafat pada Ramadhan 181 H.

9. Perang Zallaqah
Perang ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 480 H. Zallaqah merupakan nama tempat yang terdapat di Andalusia, berdekatan dengan kota Cordoba. Dalam peperangan ini, kaum muslimin mampu mengusir pasukan musuh yang dipimpin oleh Alvonso VI. Sebelumnya Alvonso VI sesumbar dan mengancam penguasa muslim di Andalus Mu’tamid bin lbad Sultan, bahwa pasukannya akan mampu merebut kota Andalus. Adalah Yusuf bin Tasyfin, komandan perang Zallaqah yang berhasil mengalahkan pasukan musuh.

10. Perang Ain Jaluth
Perang ini terjadi pada 25 Ramadhan 657 H. Ain Jaluth adalah sebuah lokasi antara Bisan dan Nablus, yang dirampas oleh pasukan Tatar. Perang ini berakhir pada kemenangan gemilang kaum muslimin. Salah satu tokoh pahlawan yang terkenal dalam peristiwa ini adalah Muzaffar Saifuddin Quthz. Syaikh Izzuddin bin Abdus Salam, seorang ulama pada waktu itu berkata, “Jika musuh mendatangi wilayah Islam maka wajib bagi kaum muslimin yang mengetahuinya untuk berperang.”
Kaum muslimin pun kemudian berangkat menyosong pasukan Tatar. Dalam kondisi genting dan terjepit, panglima perang Quthz berteriak memberi semangat kepada pasukannya, ‘Waa Islamaa ” sebanyak tiga kali. Lalu ia mengatakan…
”Ya Allah tolonglah hamba-Mu Quthz dalam menghadapi pasukan Tatar…” Ketika akhimya Al­lah memenangkan kaum muslimin, Quthz mendapat pujian hangat dari kaum muslimin. Tapi ia mengabaikan pujian itu dan mengatakan, “Saya hanyalah seorang muslim bin muslim…” Quthz sendiri wafat pada hari Sabtu, 16 Dzulqa’dah 658 H.

11. Kelahiran tokoh Sosiologi Islam, Ibnu Khaldun
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun, lahir pada 2 Ramadhan 732 H. Karya Ibnu Khaldun yang paling monu­mental adalah kitab Muqaddimah. Ibnu Khaldun mendapat julukan sebagai pendiri ilmu sosiologi yang diakui oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Ibnu Khaldun sendiri wafat pada tahun 808 H. di Mesir pada saat kekuasaan Nashir Ilidiinillah.

12. 90 Muslim Palestina syahid dibantai di Masjid Ibrahim, Palestina
Dunia Islam tersentak ketika tokoh ekstrim Zionis Yahudi Baruch Goldstein melakukan penembakan massal terhadap kaum muslimin yang sedang melakukan shalat di masjid Ibrahim. Penembakan biadab itu menewaskan 90 orang muslim di dalam masjid. Baruch Goldstein adalah Yahudi asal Amerika yang telah melakukan imigrasi ke Palestina sejak 11 tahun sebelum ia melakukan pembantaian itu. la dikenal kuat memegang prinsip terorisme yang dikembangkan oleh Mair Kahana, tokoh ekstrimis Zionis.

sumber: tarbawi

Labels: ,


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 17:22, ,




Akhirnya jadi mahasiswa lagi…


Setelah sekian lama jadi “pengangguran”, hehe…, akhirnya saya kembali menjadi orang yang punya status, dimana saya dulu sering mengatakan status tersebut sebagai yang maha status, yaitu mahasiswa. Kenapa saya menyebutnya sebagai maha status?
Ya, setidaknya ada beberapa hal dimana status mahasiswa memiliki kelebihan dari status-status yang lain. Bagaimana tidak, seseorang yang mengaku mahasiswa bisa ketemu presiden hanya berbekal statusnya sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa pula bebas keluar masuk Senayan, juga kantor menteri (bahkan dengan bersandal jepit), juga hanya dengan meyakinkan bahwa dirinya adalah mahasiswa.
Pun juga, ketika orang lain tak patut berteriak-teriak di pinggir jalan (bahkan seringkali juga ditengah jalan sambil bakar-bakar ban), namun mahasiswa masih patut melakukannya. Mahasiswa memang posisi gila kata seorang teman saya. Dimana dia bisa memaki-maki presiden seenaknya, memprovokasi jenderal bintang empat untuk memecat seorang penguasa wilayah yang notabene jenderal berbintang dua dari jabatannya, membuat kemacetan dimana-mana, merobohkan pagar gedung pemerintahan, mengotori istana penegak hukum dengan “bom” telur busuk yang menyengat hidung tentunya, serta bahkan membajak sarana transportasi umum untuk melanjutkan perjuangan mereka.
Itulah mahasiswa, yang seringkali sebagian kecil dari mereka disebut elit aktivis, yaitu sebuah kelompok yang mengklaim sedang memperjuangan kepentingan rakyat, dimana para kelompok elit yang lain sibuk meninggikan kasta dan tahta mereka sendiri.
Dipukul dan ditangkap aparat adalah sebuah perjuangan, membolos kuliah adalah kebiasaan, sering puasa karena harus menunggu kiriman bulan depan, serta lulus lama adalah sebuah kemuliaan.
Beugh.. memang, itulah ciri khas mahasiswa a.k.a. aktivis yang harus dilestarikan, yaitu membolos kuliah untuk suatu alasan. Sepertinya itulah yang saya kembali alami sekarang, membolos kuliah sebanyak lebih dari 16 kali pertemuan. Ya, karena saya baru masuk sekali dalam sebulan ini semenjak saya diterima menjadi seorang mahasiswa. Hidup mahasiswa….!!!


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 14:48, ,




Akhirnya, jadi daftar sidang juga

Akhirnya hari Jum’at kemarin jadi juga saya daftar sidang tugas akhir. InsyaAllah besok tanggal 26 September saya akan maju sidang. Yah, walaupun masih banyak yang belum selesai. Tapi Alhamdulillah semalam ada seorang rekan yang menawarkan diri untuk membantu.

Ada satu hal yang cukup menarik ihwal pendaftaran sidang TA saya. Niat untuk daftar sidang sebenarnya saat itu tidak ada. Hanya saja, hari Kamis pagi tiba-tiba keinginan itu muncul. Akhirnya saat itu juga saya SMS dosen pembimbing minta waktu untuk konsultasi. Kamis sore, akhirnya kami ketemu.
Lah.. sama seperti sebelumnya, memang untuk kasus ini bukannya dosen yang susah ditemui, tapi mahasiswanya saja yang bandel. Hahaha… dosen pembimbing saya ternyata mencari saya untuk disuruh maju sidang periode ini. Tapi apa lacur, ternyata saya belum selesai sama sekali.
Namun, ketika dosen pembimbing saya mengatakan akan merekomendasikan saya untuk menjadi dosen di STT, akhirnya semangat itu muncul kembali. Tapi bagaimana mungkin kalau belum ada hasil yang saya dapatkan dari TA yang saya susun.
Tapi berbekal semangat baru, akhirnya saya putuskan hari Kamis & Jum’at akan saya pakai untuk melobi dosen pembimbing saya yang kebetulan Puket I dan Kajur TE. Deal, berbekal grafik seadanya yang saya susun semalam suntuk sebelumnya, saat pertemuan hari Jum’at pagi dengan beliau berdua, izin daftar sidang dapat saya kantongi. Alhamdulillah. Namun problem kedua belum selesai juga. Hari itu adalah hari terakhir pendaftaran sidang TA. Padahal, sebelumnya sudah ada janji konferensi pers dengan wartawan hari Jum’at siang terkait riset Pilkada, sementara sorenya juga harus ngisi pelatihan pemantau. Waduh… sepertinya memang harus ada yang dikorbankan. Akhirnya saya minta Wasekjen untuk mewakili di konferensi pers, serta Bendahara Umum untuk ngisi pelatihan pemantauan sementara.
Menjelang maghrib, akhirnya saya selesai mengurus administrasi pendaftaran sidang TA, walaupun dengan banyak catatan. Sore itu, saya adalah mahasiswa deretan terakhir dari sekian banyak mahasiswa yang mendaftar sidang. Saya lihat dokumen sidang, ternyata tanggal 26 September pukul 15.00 WIB adalah jadwal saya untuk sidang.
Seperti kata seorang rekan, biasanya rekayasa isu, ehh… ternyata sidang TA juga direkayasa. Dasar mahasiswa nggak jelas…
InsyaAllah satu rintangan telah nampak jalannya. Untuk kemudian, saatnya untuk menyelesaikan 'rintangan' selanjutnya.
Yah… begitulah. Mohon doanya saja agar dimudahkan.
Ya Allah, ramadhanMu kali ini sepertinya akan serasa istimewa.


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 17:50, ,




KPUD Nilai Temuan Gradasi Ilegal

Kamis, 30/08/2007

CIMAHI (SINDO) – Pihak KPUD Kota Cimahi, kemarin, menilai temuan Gerakan Pemuda Pro-Reformasi (Gradasi) yang menyebutkan terjadi 32 jenis pelanggaran aturan kampanye yang dilakukan tiga pasangan calon, ilegal.
Sebab, berdasarkan surat keputusan (SK) KPU No 7/2007 tentang Pemantau Pilkada, lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu tak memenuhi syarat sebagai lembaga pemantau pilkada.
Ketua KPUD Kota Cimahi Ikin Sodikin mengatakan, Gradasi tak termasuk dalam daftar lembagai pemantau pilkada yang telah terakreditasi dan mengantongi izin operasi. ”Kami meragukan keabsahan penelitian Gradasi,”kata Ikin kepada wartawan di Kantor KPUD Kota Cimahi, Jalan Pesantren, Kec Cimahi Selatan. Dia menjelaskan, pihaknya hanya memberi izin dan mengakreditasi lima LSM.
Lima LSM tersebut adalah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Forum Komunikasi Penerus Pejuang Kemerdekaan Indonesia (FKPPK), Front Persatuan Nasional (FPN),Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (ALPM), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cimahi,sedangkan Gradasi dan Forum Masyarakat Cimahi (Formaci) tak terakreditasi. ”KPUD sebagai penyelenggara pilkada merasa tak dihormati oleh Gradasi, karena sudah menyebarkan penelitian yang kesahihannya perlu dipertanyakan. Gradasi menyebarkan hasil survei sebelum waktunya, sehingga dikhawatirkan memicu konflik dan membuat suasana pilkada kurang kondusif,” tegas dia.
Menurut Ikin, tugas pemantau adalah murni mengawasi pilkada, bukan kegiatan lain. Karena itu, pihaknya memastikan penelitian Gradasi yang menyebutkan sebanyak 33,8% atau 114.836 jiwa dari 506.250 warga Cimahi tidak tahu pilkada, adalah tidak sah. Anggota KPUD Kota Cimahi Handi Dananjaya menambahkan, pihaknya menilai survei Gradasi itu ada indikasi upaya memprovokasi masyarakat, apalagi diumumkan sebelum saatnya. Dalam aturan, lembaga pemantau pilkada dilarang melaporkan hasil pengawasan sebelum masa tenang atau tujuh hari setelah pelantikan wali kota dan wakil wali kota terpilih 2007–2012.
Handi menandaskan, terlepas dari independensi Gradasi, pihaknya pun melarang Gradasi mencampuri kegiatan Panitia Pengawas Pilkada (Panwasda). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gradasi Tri Wahyu Yunianto mengungkapkan, pihaknya berkomitmen kepada masyarakat Kota Cimahi. ”Laporan kami sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat,”timpal Tri. Dia melanjutkan,tak ada hukum yang tegas yang membatasi pemantau dalam mengawasi pilkada. Menurut Tri, sikap KPUD yang meragukan temuan Gradasi, menandakan kebebasan berekspresi di Kota Cimahi sudah ternodai oleh kepentingan penyelenggara pilkada. (slamet parsono)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/jawa-barat/kpud-nilai-temuan-gradasi-ilegal.html


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 08:03, ,




Gradasi Indikasikan Adanya Pelanggaran

CIMAHI, (GM).-
Selama kampanye putaran pertama hingga putaran kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, terindikasi telah terjadi 32 pelanggaran. Data tersebut hasil survei yang dilakukan Gerakan Pemuda Pro-Reformasi (Gradasi) Kota Cimahi selama musim kampanye.
"Sebenarnya kami tidak menjustifikasi bahwa itu indikasi pelanggaran karena yang berwenang meyebutkan pelanggaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
. Untuk itu, kami menyebut hal ini dengan indikasi kejanggalan kampanye," ungkap Sekjen Gradasi Kota Cimahi, Tri Wahyu Yunianto kepada wartawan di Kantor Panwaslu Kota Cimahi, Jln. Cihanjuang Cimahi, Selasa (28/8).
Tri menyebutkan, indikasi kejanggalam kampanye meliputi pelanggaran tata cara kampanye, pidana, dan aturan lalu lintas, Di antara indikasi kejanggalan aturan kampanye masing-masing pasangan calon adalah, dilibatkannya anak-anak di bawah umur dalam kampanye. Lebih parah lagi, anak-anak tersebut tidak disertai orangtuanya, bahkan mereka terpisah dari orangtuanya.
Sedangkan pelanggaran aturan lalu lintas seperti penggunaan mobil bak terbuka bagi para pendukungan pasangan, tidak memakai helm oleh sebagian peserta konvoi, tidak rapi menempel atribut kampanye, kurang memperhatikan etika dan keindahan serta indikasi penyimpangan tempat kampanye.
"Sementara itu, ada beberapa laporan dari masyarakat kepada kami, tapi kami belum mempunyai bukti yang nyata. Di antara laporan tersebut, provokasi untuk memilih golput, money politic, menggunakan fasilitas negara dalam kampanye, dan keterlibatan pegawai negeri sipil (PNS)," kata Tri.

Kurang optimal
Menurutnya, dalam beberapa kesempatan, peran beberapa lembaga seperti KPU, Panwas, dan elemen terkait (kepolisian, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja/ Satpol PP) kurang optimal. Misalnya, kurangnya komunikasi antara penyelenggara pilkada dengan tim kampanye calon.
Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa instrumen kampanye yang dinilai kurang layak, namun tetap dibiarkan. Serta belum munculnya ketegasan dalam penanganan laporan kejanggalan pelaksanaan kampanye.
Ditambahkan Tri, hasil pengamatan di lapangan dalam rangkaian kampanye belum memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Terbukti dengan munculnya slogan yang tidak terukur dan mendiskreditkan kontestan lain.
"Tujuan dari adanya laporan seperti ini tak lain sebagai harapan akan adanya perbaikan yang dilakukan oleh semua stake holder pilkada," harapnya.
Sementara itu, Ketua Panwas Kota Cimahi, Deddy Hernawan mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada Gradsari yang telah memberikan laporan indikasi kejanggalan selama kampanye. "Hal ini menjadi masukan bagi kami," katanya. (B.96)**

http://klik-galamedia.com/index.php


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 07:48, ,




Gradasi Temukan Kejanggalan Pilkada

CIMAHI, KOMPAS- Gerakan Pemuda Pro Reformasi atau Gradasi menemukan beberapa kejanggalan maupun potensi masalah yang mengancam pelaksanaan Pilkada Kota Cimahi pada bulan September 2007 mendatang. Kejanggalan tersebut meliputi jumlah pemilih yang ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap, sampai sosialisasi mengenai pilkada itu sendiri.

Penyampaian tersebut didasarkan pada perhitungan mengenai jumlah penduduk yang potensial menjadi pemilih berkisar antara 367.530 hingga 386.378 tapi jumlah menurut DPT yang disahkan melalui SK KPUD Nomor 13 Tahun 2007 sebanyak 339.751 jiwa. Nilai tersebut ternyata juga lebih kecil daripada data pemilih di Kota Cimahi pada Pemilu tahun 2004 sebanyak 341.050 jiwa.
Validitas data DPT kami pertanyakan karena selisihnya mencapai 30 ribu sehingga akan sarat dengan kecurangan. Belum lagi data tersebut disahkan sebelum Panitia Pengawasan Daerah dibentuk, artinya ada salah satu tahapan pilkada yang dilalui tanpa ada yang mengawasi, tegas Sekretaris Jenderal Gradasi Tri Wahyu Yunianto di Cimahi, Kamis (2/8).
Kompas, 2 Agustus 2007
Source : http://www.kompas.co.id/ver1/Pilkada/0708/02/172147.htm


selengkapnya...

posted by ENDONISEA @ 01:17, ,